
Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan menjadi beberapa subjaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network administrator dalam bekerja.
Tidak hanya itu, subnetting juga bisa membantu meningkatkan kinerja dan keamanan jaringan. Sayangnya, subnetting mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu ketika menjalani prosesnya.
Pengertian Subnetting
Subnet (subjaringan) adalah subdivisi logis dari sebuah jaringan IP. Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih subnet disebut subnetting.

Struktur Alamat IP dalam Subnet
- Komputer dalam subnet yang sama memiliki kelompok bit terpenting (most-signifikan) yang identik pada alamat IP-nya.
- Alamat IP dibagi secara logis menjadi dua bidang:
- 1. Nomor jaringan atau awalan perutean (routing prefix).
- 2. Bidang sisanya atau pengidentifikasi host (host identifier), yang mengidentifikasi host atau antarmuka jaringan tertentu.
Notasi Awalan Perutean (CIDR)
Awalan perutean sering dinyatakan menggunakan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR):
- Ditulis sebagai alamat pertama jaringan, diikuti oleh garis miring (/) dan panjang bit awalan (prefix length).
- Contoh IPv4:
198.168.1.0/24
- Memiliki 24 bit dialokasikan untuk awalan jaringan (nomor jaringan).
- Sisa 8 bit dicadangkan untuk pengalamatan host.
- Alamat host berkisar dari
198.168.1.0
hingga198.168.1.255
. 198.168.1.255
adalah alamat siaran (broadcast) subnet.- Contoh IPv6:
2001:db8::/32
memiliki awalan perutean 32-bit.
- Contoh IPv4:
Subnet Mask (Netmask) untuk IPv4
Untuk IPv4, suatu jaringan juga dapat dicirikan oleh subnet mask (netmask):
- Ini adalah bitmask yang, ketika dioperasikan dengan AND bitwise pada alamat IP mana pun dalam jaringan, menghasilkan awalan perutean.
- Subnet mask dinyatakan dalam notasi titik-desimal seperti alamat IP.
- Contoh: Awalan
/24
memiliki subnet mask255.255.255.0
.
Pertukaran Lalu Lintas
- Lalu lintas dipertukarkan antar subnet melalui router jika awalan perutean alamat sumber dan tujuan berbeda.
- Router berfungsi sebagai pembatas logis atau fisik antar subnet.
Manfaat Subnetting
Manfaat subnetting bervariasi, namun umumnya mencakup:
- Alokasi ruang alamat yang efisien, terutama dalam arsitektur CIDR dan organisasi besar.
- Peningkatan efisiensi perutean.
- Keuntungan dalam manajemen jaringan, khususnya ketika subnet dikontrol oleh entitas administratif yang berbeda dalam organisasi.
- Memungkinkan arsitektur jaringan yang hierarkis, mempartisi ruang alamat ke dalam struktur perutean seperti pohon.

Sebelum mengetahui cara untuk menghitung subnetting, perlu diketahui bahwa metode ini berpusat pada 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid.
kita akan ulas kembali IP addres Private dan IP Public
Jenis IP Address ini digunakan pada perangkat untuk jaringan berskala lokal yaitu LAN. Maka dari itu, jenis IP Address ini tidak dikenal pada jaringan internet global. Berikut contoh Range IP Address Private
- Kelas A, 10.0.0.0 – 10.255.255.255
- Kelas B, 172.16.0.0 – 172.31.255.255
- Kelas C, 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Sementara itu IP Public (Alamat IP Publik) adalah alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat Anda secara unik dan global di seluruh jaringan Internet.
Alamat ini diberikan kepada router jaringan Anda oleh Penyedia Layanan Internet (ISP – Internet Service Provider). Ibarat alamat rumah, IP Public adalah alamat yang harus Anda gunakan agar perangkat di luar jaringan lokal Anda (misalnya, server situs web di belahan dunia lain) dapat menemukan dan berkomunikasi dengan Anda.
Untuk contoh range dari ip public yaitu selain range dari ip private
Contoh Subnetting :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address 192.168.1.0/26?
Analisanya, 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1. Jumlah subnet
2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah host per subnet
2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok subnet
56 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Hos dan broadcast yang valid
Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Kesimpulan
Subnet (subjaringan) adalah subdivisi logis dari sebuah jaringan IP. Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih subnet disebut subnetting. untuk mengetahui atau bocoran sedikit dari subnet klik link ini .